Terapi Kecanduan Game Online

kecanduan games online
kacanduan game

Fenomena anak kecanduan game online begitu merebak beberapa tahun belakangan, teknologi digital dan games yang semakin berkembang kini mulai terlihat efek negatifnya khususnya bagi anak-anak remaja. Laporan dari orangtua akibat  dampak buruk yang ditimbulkan dari kecanduan games ini semakin meningkat dan semakin sulit sekali dikontrol.

Banyak orangtua yang sudah tidak mampu "mengendalikan" perilaku putra-putrinya ketika telah kecanduan games online, secara umum selain terjadi kelainan perilaku (anak cenderung meledak-ledak dan emosional) juga kehilangan konsentrasi dalam belajar. tentu perlu ada solusi konkret agar anak-anak terbebas dari masalah tersebut.

Rumah Terapi Khalifa cukup banyak menangani kasus kecanduan games dengan rentang usia klien 10-25 tahun  tentunya dengan gangguan yang bervariasi, anak-anak yang telah kencanduan game sanggup bermain hingga 24 jam non stop atau bahkan lebih.

Dalam penanganan kasus ini kami melakukan bebarapa pendekatan terapi sebagai berikut :

A. Sesi Psikoterapi keluarga

B. Pembinaan

C. Terapi Kesehatan dan Perbaikan Fungsi Otak

 

Penjelasan mengenai konsep terapinya meliputi :

1. Sesi Psikoterapi keluarga

Kami perlu menggali lebih mendalam faktor penyebab/pencetus anak hingga kecanduan games, beberapa kasus disebabkan kurangnya perhatian dari kedua orangtuanya

2. Pembinaan

Kasus kecanduan games perlu perhatian serius dan anak-anak perlu di bina agar mampu mengendalikan diri, bersikap disiplin dan bertanggung jawab untuk masa depannya kelak. di Rumah Terapi Khalifa kami Memperbaiki kembali visi dan motivasi hidupnya, memperbaiki pola pikir, membangun sikap kedewasaan dengan program terapi yang telah kami susun sebelumnya.

3. Terapi Kesehatan dan Perbaikan Fungsi Otak

Anak-anak pada usia remaja adalah periode emas dalam perkembangan otaknya, oleh karena itu mengembalikan otak anak pada fungsinya adalah sebuah keharusan karena pada kasus kecanduan games yang cukup berat ada indikasi kerusakan/kelainan pada otaknya tentu hal tersebut perlu diwaspadai.